Banjarmasin
Banjarmasin adalah ibu kota Kalimantan Selatan, yang mana Banjarmasin adalah tempat tinggal saya sejak 2002 lalu. Selanjutnya saya akan menjelaskan singkat sejarah Kota Banjarmasin dan beberapa tempat penginggalan yang terkait dengan sejarah Banjarmasin.
Banjarmasin dulunya adalah bagian dari kerajaan Daha (Negara) yang merupakan kerajaan hindu di daerah Hulu Sungai. Banjarmasin sendiri mulai terpisah sejak perpecahan di masa kepemimpinan Pangeran Tumenggung anak dari Raja Sukarama. Hingga akhirnya Banjarmasin dipimpin oleh Pengeran Samudera anak dari Raden Manteri Jaya, saudara dari Raja Sukarama. Pangeran Samudera mengganti namanya menjadi Sultan Suriansyah saat masuk islam pada 24 September 1526. 24 September 1526 adalah hari dimana Pangeran Samudera memenangkan pertempuran melawan pamannya sendiri, Pengeran Tumenggung, hari ini sekaligus di peringati oleh masyarakat sebagai hari jadi Banjarmasin.
Sebagai Raja baru Sultan Suriansyah melakukan pembangunan untuk masyarakatnya yaitu, Masjid Sultan Suriansyah yang terletak di Kelurahan Kuim Utara, Kecamatan Banjarmasin Utara, Banjarmasin. Masjid yang namanya di sesuaikan dengan gelarnya ini sekaligus menjadi Masjid tertua di Banjarmasin yang di bangun dengan kayu ulin yang sangat kokoh hingga saat ini. Meskipun Masjid ini sudah direnovasi 3 kali, tetapi tetap ada bagian-bagian yang masih asli seperti, mimbar, 4 tiang guru, 2 pintu dan beduk. Masjid Sultan Suriansyah dapat menampung hingga 500 orang dan beberapa ratusmeter didekat Masjid ada makan Sultan Suriansyah. Dan semua penginggalan ini terus dijaga pengurus dan masyarakat disekitarnya hingga sekarang.
Comments
Post a Comment